Selasa, 03 Februari 2015

Dulunya Pelayan Restoran, Ia Kini Menjadi Orang Terkaya di Inggris


Dulunya Pelayan Restoran, Ia Kini Menjadi Orang Terkaya di Inggris

Seorang pria asal Inggris bernama Joe Lewis tentunya tak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi orang terkaya di Inggris padahal ia pernah putus sekolah. Lewis adalah pemilik dari Tavistock Group, salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia. Kekayaannya kini telah mencapai Rp 47 triliun
.
Lewis lahir 5 Februari 1937, di London. Tetapi bukan London pusat kota, dia tinggal di pinggiran kota London. Ayahnya mempunyai restoran, bukan restoran besar pula. Lewis pun harus putus sekolah di umur 15 tahun karena kekurangan biaya, kemudian menjadi pelayan di restoran milik ayahnya. Menjadi pelayan membuatnya bertemu dengan banyak orang. Beberapa tahun kemudian, Lewis pun mengambil alih restorannya tersebut. Lewis merubah beberapa konsep dan makanan, tidak lama restoran keluarganya pun menjadi jujugan para turis.
Ketika itu restorannya sangat ramai para turis dan beberapa kenalan turisnya mengajarkan Lewis untuk bermain saham. Mulailah Lewis bermain saham, dia pertama membuat akun demo, ternyata Lewis sangat jago dalam trading saham. Pada tahun 1979, Lewis akhirnya terjun total dalam bisnis trading saham setelah menjual restoran keluarganya. Dia bersama temannya George Soros, seorang legenda forex membuat sejarah ketika mendapatkan keuntungan besar pada tahun 1992, kemudian hari itu dinamakan Black Wednesday.
Hanya bermain saham saja, kekayaan Lewis mencapai 1 miliar dolar. Biasanya orang kaya baru dengan kekayaan seperti itu akan hura-hura atau menghamburkan uang, tetapi tidak dengan Lewis. Dia kemudian terjun di bisnis properti, dan membuat beberapa vila di Orlando, Amerika Serikat. Karena hobinya bermain golf, dia membuat beberapa lapangan golf di Amerika Serikat. Lalu kemudian dia melirik, Bahamas, sebuah negara kepulauan kecil di dekat Miami. Disana dia membuat kantor Tavistock Group. Dengan superyacht miliknya tersebut, dia lalu lalang dari Bahamas ke beberapa negara di dunia.
Tavistock Group merupakan salah satu  perusahaan investor terbesar di dunia. Didirikan oleh Lewis pada tahun 1975. Investasi pertamanya adalah Lake Nona, perusahaan properti di Orlando, Amerika Serikat. Seperti orang kaya kebanyakan, Lewis tidak pernah tampil di publik. Dia adalah tipe orang kantoran, yang banyak menghabiskan waktu di kantor. Alasan utama Lewis membeli superyacht terpanjang di dunia adalah agar dia dapat bekerja dengan nyaman ketika berpergian.

Usaha keras Lewis memang tidak didapatkan dengan waktu yang singkat, Lewis harus bertahun-tahun menghabiskan waktunya menjadi pelayan. Lalu belajar bermain saham, dan mendapatkan hasilnya ketika sudah mencoba beberapa kali. Setelah mendapatkan keuntungan berlimpah pun, dia tetap membumi dan membuat bisnis baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar